1. Jumper Clear CMOS
Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3
kaki (pin) pada jumper ini. Fungsi dari jumper ini adalah untuk menyimpan dan me-reset
CMOS (sebuah IC program pada Motherboard) pada posisi default (Setting
Awal/Pabrik).
Biasanya pada pin atau kaki ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka
CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah
pada CMOS/BIOS. Dan apabila Jumper kita ubah pada posisi kaki ke 2 dan ke 3, maka
komputer kita akan kembali pada posisi default atau awal.
Lalu apasih kegunaan dari posisi default yang ada di CMOS atau jumper ini ? Kegunaan dari posisi default adalah bila kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS maka bila terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Reset/Clear pada CMOS, komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS atau yang sering disebut dengan posisi default.
Jumper Clear CMOS ini dapat digunakan bila komputer tidak bisa
hidup akibat kita lakukan perubahan pada hardware, misalnya processor, tetapi
karena CMOS/BIOS anda telah menyimpan setting pada komputer yang lama
dan tidak mampu membaca processor yang baru saja anda gantikan maka
Jumper ini bisa kalian gunakan.
Jumper ini juga digunakan bila anda lupa pada password yang anda buat di
BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang anda buat akan
hilang dengan sendirinya.
2. Jumper Bus Clock/Bus Speed
Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini,
hampir bisa dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya
diatur oleh jumper sekarang sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.
Pada gambar disamping ini adalah salah satu contoh dari komputer Pentium I,
yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini terdapat pada processor.
Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai penggunaan jumpernya.
3. Jumper Bus Ratio
Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini juga bisa dibilang sudah tidak
dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian dari processor. Misalnya
processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka Rationya adalah 2x.
Maka kalian harus melakukan setting sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada
keterangan, baik yang ada di Motherboard maupun buku manual.
4. Jumper VGA
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang menyediakan VGA
onboard beserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3
kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA onboard
nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang
dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting
apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.
5. Jumper Audio
Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara.
Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Bila
anda mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing
telah mengaktifkan jumper Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkanlah sebuah
jumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10,
sebab bila tidak suara tidak akan keluar sekalipun driver telah masuk. Dan
kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang
tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari Motherboard
anda mati.
6. Jumper USB Power
Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper
ini terdiri dari 3 kaki/pin. Bila tidak dipasang, maka USB anda tidak akan
berfungsi. Bila di pasang pada salah satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau
pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak
akan bisa mengaktifkan USB di DOS.
7. Jumper Memory/RAM
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki fasilitas 2 jenis
Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory SDRAM dan
DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot diperlukan
setting jumper memory.
8. Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)
Jumper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada
harddisk atau optical disk. Status pada harddisk/optical disk apakah dia akan
menjadi Master atau Slave.
Hal ini penting di perhatikan tatkala kita melakukan tandem (penggabungan
harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel).
Bila status sama-sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh
Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi Master dan yang satu menjadi
Slave.
Pada Motherboard tertentu, status Slave pada harddisk tunggal (tanpa
melakukan tandem) tidak akan dapat di deteksi oleh Motherboard.
c. Rangkuman
Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector (penghubung)
sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan
pada suatu sirkuit. Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk
menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan.
Jumper pada
komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan
pada beberapa VGA Card tertentu.
kunjungan siang hari gan, komen dulu baru baca artikel :D :D :D
ReplyDelete